Rabu, 05 Oktober 2011

The insect is not always make bad effect

  •  
    وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :”إذا وقع الذباب في شراب أحدكم فليغمسه ، ثم لينزعه ، فإن في أحد جناحيه داء، وفي الآخر شفاء”. (رواه البخاري)

    Dari Abu hurairah ٌِRA, berkata, “Rasulullah SAW, bersabda, “jika ada seekor lalat jatuh kedalam minumanmu, hendaklah ia mencelupkan lalat itu (kedalam minuman tadi) karena, satu sayapnya mengandung penyakit dan satunya lagi mengandung obat bagi penyakit itu. (HR: Bukhari).

    Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)

    Republika, Sabtu, 1 Mei 2004

    studi yang dilakukan oleh Universitas Colorado di Amerika menunjukkan bahwa lalat tidak hanya berperan sebagai karier patogen (penyebab penyakit) saja, tetapi juga membawa mikrobiota yang dapat bermanfaat.

    Mikrobiota di dalam tubuh lalat ini berupa sel berbentuk longitudinal yang hidup sebagai parasit di daerah abdomen (perut) mereka. Untuk melengkapi siklus hidup mereka, sel ini berpindah ke tubulus-tubulus respiratori dari lalat. Jika lalat dicelupkan ke dalam cairan, maka sel-sel tadi akan ke luar dari tubulus ke cairan tersebut....

    Mikrobiota ini adalah suatu bakteriofag yang tak lain adalah virus yang menyerang virus lain serta bakteri. Virus ini dapat dibiakkan untuk menyerang organisme lain. Bakteriofag sendiri saat ini sedang dikembangkan sebagai terapi (pengobatan) bakteri terbaru.

    Penelitian ini dilakukan seiring dengan meningkatnya spesies bakteri yang semakin resisten (kebal) dengan obat-obatan antibiotik yang tersedia. Mikrobiota yang terkandung di lalat ternyata juga mengeluarkan suatu metabolit aromatik yang menekan siklus hidup plasmodium sebagai patogen yang terkandung di beberapa jenis lalat.

    Penelitian paling mutakhir dilakukan oleh perusahaan farmasi Glaxo Smith-Kline yang tengah mensponsori penelitian Dr. Joanna Clarke dari Universitas Maquarie. Pada mulanya penelitian menunjukkan

    BAHWA PADA SALAH SATU SAYAP ADA BAKTERINYA, SEDANGKAN SAYAP LAIN ADA PROTEINNYA.

    Kemudian Clarke dalam penelitian selanjutnya berusaha membuktikan bahwa lalat mempunyai kemampuan untuk menghasilkan antibiotik.

    Sejauh ini penelitian itu telah menemukan bahwa empat spesies yang ia teliti (termasuk lalat rumah) memproduksi berbagai bentuk antibiotik pada berbagai bentuk antibiotik pada berbagai stadium dari siklus hidupnya. “Penelitian tersebut dipublikasikan tahun 2002, namun sampai sekarang belum diketahui kelanjutannya, “kata spesialis penyakit dalam dr. Rawan Broto, sppD..

.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar